Blog ini sedang dalam masa pemeliharaan.

Xiaomi Mi Watch: Paket Komplit Buat Atlit Bermodal Irit

Ada 117 fitur olahraga dengan GPS yang super akurat.
Xiaomi Mi Watch dengan beragam kustomisasi tampilan jamnya

Kurir paket menghubungi saya kalau barang yang saya pesan: Mi Watch, sudah tiba di tujuan. Memang saya yang salah tidak mengecek ulang kemana alamat barang ini akan diantar. Bukannya merujuk ke lokasi tempat tinggal saya sekarang, justru paket diantar menuju kantor saya bekerja. Padahal hari Senin (29/3) ini saya dijadwalkan bekerja dari rumah (WFH, work from home). Alhasil, di sela-sela jam kerja, saya sempatkan menyambangi kantor guna mengambil jam yang sudah saya tunggu-tunggu sejak Sabtu kemarin.

***

Awal mulanya, saya tidak ada niatan untuk membeli Mi Watch ini. Untuk pembelian item di atas harga sejuta, Mi Watch ini termasuk yang paling pendek saya rencanakan. Maklum, untuk perangkat jenis wearable, saya sudah biasa menggunakan Samsung Galaxy Fit e yang sudah menemani saya selama satu setengah tahun ini. Gelang bonus dari pembelian pra-pemesanan Samsung Galaxy A70 itu saya rencanakan untuk diberikan pada adik saya. Dia mengeluhkan kalau alarm ponselnya tidak cukup berhasil untuk membangunkannya di pagi hari untuk persiapan berangkat kerja. Berhubung ponsel saya juga sudah tidak lagi bermerek Samsung, mungkin ini momentum yang tepat untuk meningkatkan gelang saya ke versi lebih baik lagi. Sebagai pengguna Vivo X50 Pro, sayang sekali Vivo Watch belum masuk Indonesia. Padahal saya ingin mencoba ekosistem baru, terpaksalah saya memilih alternatifnya. Dan Mi Watch masuk ke keranjang saya.

Kotak paket penjualan dilapisi plastik

Tampak kiri boks

Tampak belakang kotak paket penjualan

Tampak kanan boks

Tentu saja, faktor utama mengapa saya ganti ke Mi Watch adalah fitur yang dimilikinya. Sebagai jam tangan pintar seharga Rp. 1.599.000,- (versi resmi Xiaomi), Mi Watch sudah dilengkapi berbagai fitur yang benar-benar saya butuhkan. Untuk spesifikasi teknis mendalam, saya tidak perlu jelaskan. Pembaca bisa kunjungi laman resmi Mi Watch di Mi Store Indonesia untuk rincian teknologinya. Pada jam tangan pintar ini sudah barang pasti fitur pelacakan tidur dan olahraga sudah disematkan. Khusus fitur olahraga, Mi Watch bisa melakukan pemantauan pada 117 aktivitas olahraga dalam berbagai jenis: mulai olahraga luar ruangan, hingga gym. Untuk fitur terkait olahraga, bagian yang saya sukai adalah kemampuan untuk mendeteksi GPS (global positioning system) tanpa perlu mengaktifkan ponsel. Memang pada perangkat Galaxy Fit e saya sebelumnya, untuk bisa melacak rute sepeda, Bluetooth antara gelang dengan ponsel harus selalu aktif sehingga membuat baterai cepat boros. Pada Mi Watch ini, disematkan empat mode untuk penentuan lokasi GPS. Pada hakekatnya, GPS memang tidak memerlukan koneksi internet, dan ini yang saya suka. Saya tidak perlu lagi manjer Bluetooth yang bisa menguras daya baterai ponsel. Bagi saya, fitur GPS ini penting karena akan mengakuratkan pengukuran kecepatan dan jarak tempuh bersepeda saya. Dan lebih hepinya lagi, barang ini saya dapatkan seharga Rp. 1.462.500,- saja dari Lazada melalui toko resmi Xiaomi Indonesia.

Membuka isi kotak paket

Dalam satu paket penjualan, pembeli akan mendapatkan jam (tentu saja), pengisi daya, buku petunjuk dan kartu garansi

Pengaturan awal sangat mudah dan cepat. Pengguna cukup memindai kode QR yang tampil di layar untuk mengunduh aplikasi Xiaomi Wear

Oksimeter dalam Xiaomi Mi Watch akan berfungsi ketika tangan sejajar horizontal dan tidak bergerak

Selain fitur olahraga, jam ini mendukung pelacakan berbagai indikator kesehatan. Dari pengukur tingkat oksigen dalam darah (oksimeter), detak jantung waktu nyata 24 jam, tingkat stres, tingkat energi pengguna. Setiap detik, sinar laser berwarna hijau terus menyala di bawah jam, menyorot ke arah lengan saya sepanjang waktu. Dari sini, data detak jantung didapat. Lalu data ini akan digabungkan dengan instrumen data lain sehingga didapat tingkat stres saya selama seharian. Stres mungkin dianggap sebagai sesuatu hal yang kurang baik. Padahal ketika bekerja, stres yang cukup dibutuhkan guna meningkatkan performa pekerjaan itu sendiri.

Omong-omong soal tidur, meski memiliki dimensi yang lebih besar dari gelang digital, jam ini tidak mengganggu tidur saya. Bobotnya yang hanya 32 gram kadang membuat saya lupa kalau tidak lagi mengenakan gelang merek sebelah. Untuk membangunkan saya, fitur alarm membuat jam bergetar sedang sehingga saya bisa bangun dari lelap. Dan karena pemantauan detak jantung berlangsung selama 24 jam, saya bisa menilik laporan kualitas tidur saya.

Oh iya, untuk solat, jam ini tidak mengganggu pergelangan tangan saat posisi sujud. Kemampuannya yang tahan air hingga 5ATM juga membuat saya bebas khawatir ketika mengambil air wudhu, atau kehujanan dikala sepedaan.

Selain fitur standar jam tangan olahraga tadi, ada juga fitur tambahan seperti stopwatch, pewaktu, latihan pernapasan, kompas, cuaca (harus sinkron terlebih dahulu dengan ponsel), senter, tekanan udara (barometer), pengukur ketinggian (altimeter), kontrol musik, hingga asisten cerdas Alexa. Tentu saja tidak semua fitur akan saya pakai untuk aktivitas sehari-hari, terutama Alexa.

***

Tampilan Beranda Xiaomi Wear

Data pelacakan lengkap dan bisa sinkronisasi dengan jam tangan sewaktu-waktu terhubung dengan Bluetooth

Semua rekaman data olahraga hingga pelacakan kesehatan lainnya bisa dilihat dari aplikasi Xiaomi Wear. Aplikasi ini mirip dengan Mi Fit untuk pengguna gelang Xiaomi, namun tampilannya lebih segar dan memanjakan mata. Data tidur hingga pemeringkatan seberapa aktif saya dalam beraktivitas tampil di aplikasi ini. Selain itu, dari aplikasi ini juga pengguna dapat mengunduh dan mengaplikasikan tampilan jam hingga lebih dari 100 variasi tersedia. 

Apakah jam tangan ini terekomendasi? Tentu saja iya buat saya yang tadinya hanya pengguna gelang olahraga biasa. Tapi kegunaannya akan jauh lebih maksimal apabila benar-benar digunakan untuk aktif beraktivitas. 

Tahan air hingga 5ATM, tentu saja jam tangan ini aman dari cipratan air hujan

Posting Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.